nan_tasuruak

Knapa blog ini di namakan nan tasuruak?nan tasuruak dalam bahasa minang berarti"yang tersembunyi"karna osi dulu termasuk tipe pemalu(Eitt..tapi bukan brarti malu2in yee..)stelah dipikir2 sifat itu banyak ruginya,pemalu jadi gak banyak tau yang seharusnya osi pengen tau.stelah belajar untuk m'buka diri dan gak slalu berdiri dibelakang ternyata banyak sisi lain dunia yang selama ini m'buat osi kayak"katak dalam tempurung"(gak lagi2 dech..)lalu berusaha m'cari tau en blajar dari siapapun(whatever)

Senin, 19 November 2007

De Javu

Di kalangan para psikolog, ada fenomena yang disebut de javu. Yaitu suatu gejala peristiwa yang rasanya pernah dialami padahal tidak pernah dialami. Seperti ketika kita berjumpa dengan seseorang untuk pertama kali, tapi kita merasa telah akrab dengan orang itu. Berdasarkan teori de javu, hal itu terjadi karena ruh-ruh mereka pernah melakukan silaturahim di alam malakut.

Tulisan tersebut penulis kutip dari buku K.H Jalaluddin Rakhmat, Memaknai Kematian.

Manusia memang makhluk yang unik. Dia bukan sebuah mesin dengan mekanisme tertentu. Secanggih-canggihny a perkembangan artificial intelligence dan robotika, takkan mampu menyamai makhluk yang satu ini, bahkan walau hanya setengahnya.

Bahkan diri yang kita kenal di cermin ini, sungguh tak pernah kita kenali sepenuhnya. Sebuah lakon panjang tentang ”aku” hanya kita pahami sebagian kecil, cuma sepanjang usia hidup disini, di dunia ini. Peristiwa panjang pra kelahiran dan pasca kematian, sungguh merupakan rahasia abadi yang baru akan dibuka pada saatnya nanti.

Di kitab suci disampaikan, bahwa pernah di suatu masa yang telah lewat, kita dikumpulkan, lalu diambil kesaksian tentang Sang Pencipta. Setelah terlahir, banyak dari kita yang lupa kesaksian itu.

Satu hal lagi yang mungkin dapat dipastikan menjadi bagian ingatan yang hilang adalah siapa yang berdiri di sebelah kita saat kesaksian itu kita kumandangkan. Dan karenanya kita menjadi tidak tahu, apakah orang yang berpapasan di pasar, mall, angkutan kota, halte bus, atau bahkan stadion sepakbola, adalah sosok yang pernah bersama kita berikrar ”Bala !!, Syahidna ...”

Karenanya, menjadi tidak beralasan, saat kita menyambut uluran tangan di sebelah kanan dan kiri seusai tahiyat akhir tanpa kehangatan.

Menjadi tak beralasan pula, saat kita lemparkan buruk sangka dan hujatan pada orang yang kita tak kenal benar nama dan sosoknya.

Karenanya silaturahmi menjadi bagian berharga dalam kehidupan. Sebab, bisa jadi kita tak bertemu banyak sahabat di alam malakut yang lalu, tapi ... disinilah kesempatan untuk mengumpulkan kembali banyak memori tentang orang-orang.

Sebab, mungkin nanti ... kala panas mentari satu jengkal menyengat kepala ... ada orang sholeh yang mengalami de javu kala melihat wajah kita, lalu mendoakan agar kita berada bersamanya di tempat yang sejuk dan menyejukkan.

Semoga ...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda